Minggu, 03 Mei 2015

5 Raja-Raja Pengidap Gangguan Jiwa [Bag-1]

5 Raja-Raja Pengidap Gangguan Jiwa [Bag-1]


[UNIKNYA.COM] Pemahaman dan pengobatan tentang penyakit mental sudah berkembang sejak berabad-abad yang lalu. Sudah menjadi tradisi bahwa konon dahulu orang-orang yang telah dianggap gila selalu dikurung dan pada dasarnya dibiarkan membusuk dalam kondisi mengenaskan. Bahkan memiliki orang gila dalam keluarga dianggap hal yang memalukan.
Tapi bagaimana jika orang yang mengidap penyakit mental itu kebetulan menjadi orang yang paling kuat di negeri ini? Seperti kisah tentang para raja-raja gila pada zaman dahulu berikut ini. Dengan kegilaannya, mereka dengan bebas memilih siapapun pejabat istana untuk dieksekusi tanpa alasan yang logis. Sementara itu negeri yang ia pimpin jatuh dalam kehancuran. Hal itulah sebabnya tindakan dan perilakunya dianggap memenuhi syarat sebagai ‘orang gila’ untuk orang awam. Berikut uniknya.com menghimpun raja-raja pengidap gangguan jiwa.
1. Nabonidus of Babylon
Nabonidus adalah raja terakhir Babilon yang memerintah 556-539 SM, dan meskipun ia tidak disebutkan dalam Alkitab, banyak ahli percaya bahwa dia adalah raja (Nebukadnezar) Babilon nyata yang menjadi gila dan bertindak seperti binatang. Ia membayangkan dirinya sebagai seekor kambing, makan rumput bersama sapi. Setelah akal warasnya pulih, ia pun kembali ke istana dengan mengganti nama menjadi Nebukadnezar.
Banyak tulisan-tulisan Babilonia dan teks kuno lainnya yang menyebutkan bahwa Nabonidus adalah raja Nebukadnezar yang tidak waras. Perubahan nama Nabonidus dari Nebukadnezar tercermin kerendahan hati dan perubahan karakter, terbawa oleh pengalaman gila selama tujuh tahun ketika ia hidup seperti binatang di ladang.
Namun sejarah tidak mencatat masa tujuh tahun sebagai masa ‘gila’ Raja Nebukadnezar. Sejarawan telah tersesat karena tertanam prasangka dan landasan terhadap ayat Alkitab sebagai sumber sejarah.
Nabonidus of Babylon (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)
Nabonidus of Babylon (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)
2. King George III of England
Raja George III dianggap benar-benar gila dan terungkap setelah ia meninggal. Sejarah menyebutkan bahwa Raja George III kerap berperilaku aneh seperti berjabat tangan dengan pohon karena dia pikir itu adalah King of Prussia.
Menurut diagnosis modern, Raja yang memerintah pada 1760-1820 itu mengidap gangguan jiwa termasuk skizofrenia, gangguan bipolar, frustasi seksual dan kelainan darah porfiria. Porphyria dapat meniru gejala kegilaan, menyebabkan kebingungan serta urin yang berwarna merah.
Para ahli sejarah percaya bahwa raja benar-benar sakit jiwa berdasarkan cara ia menulis dan berperilaku. Dalam periode “maniak” misalnya, ia kerap terserang kejang-kejang dan kerap menulis serta berbicara berlebihan hingga mulutnya berbusa. Bahkan dalam dekade terakhir masa hidup Raja George, Inggris sebenarnya dijalankan oleh putranya, Pangeran Wales, yang ketika itu menjabat sebagai wali raja.
King George III of England (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)
King George III of England (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)
3. Charles VI of France
Sejarah menyebutkan bahwa Charles VI dikenal mendapat 2 gelar, “Charles Sang Terkasih” dan “Charles Gila”. Lalu bagaimana ia mendapat kedua gelar tersebut?
Charles VI menjadi raja pada usia 11 tahun pada 1368, namun ketika itu kerajaan masih diperintah oleh pamannya hingga Charles berusia 21 tahun. Sang paman telah merusak keuangan negara dan menyebabkan banyak pemberontakan. Charles kemudian mengambil alih kekuasaan dengan menyingkirkan pamannya dan memulihkan keadaan Perancis dengan bantuan penasihat terpercaya ayahnya. Sayangnya, periode bahagia hanya berlangsung sekitar 4 tahun sebelum ia mulai mendapat gelar kedua.
Ketika mengejar orang yang berusaha untuk membunuh penasihat terpercayanya, Charles menjadi yakin bahwa ia sedang dikejar oleh musuhnya. Pada akhirnya ia membunuh beberapa ksatria dan hampir membunuh adiknya sendiri karena dianggap musuh. Ia juga terkadang tidak mengakui istri dan keluarganya sendiri, bahkan ia tidak ingat bahwa dirinya adalah raja. Ia kerap pergi tanpa mandi, berlari melewati koridor istana sepanjang waktu, dan khayalan gila paling terkenal Charles VI adalah bahwa ia menganggap tubuhnya terbuat dari kaca. Ia menolak untuk disentuh dan ia meminta dibuatkan pakaian pelindung khusus untuk menjaga dia dari kehancuran.
Charles VI of France (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)
Charles VI of France (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)
4. Maria I of Portugal
Sama halnya dengan Charles VI, Maria I juga punya dua gelar berbeda: “Maria Saleh” dan “Maria Gila”. Maria I adalah ratu pertama Portugal yang memerintah atas dirinya sendiri. Pemerintahannya dimulai pada 1777 dan berlangsung selama 39 tahun. Maria I dianggap sebagai penguasa yang baik dan kompeten. Namun pada tahun 1786, ia mulai mengalami gangguan halusinasi akibat kematian suami dan anaknya.
Dia menganggap dirinya terkutuk, kerap mengomel, mengamuk, berteriak dan meratap. Berbagai cara dilakukan untuk mengobati gangguan mental yang dialaminya, mulai dari perawatan dan pengobatan. Namun semua pengobatan tak mampu membuat Maria I pulih, hingga akhirnya dirinya meninggal pada 1816.
Maria I of Portugal (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)
Maria I of Portugal (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)
5. Justin II
Mari kita kembali ke zaman kuno dengan kaisar gila, Justin II. Ia memerintah pada 565-578 SM dan menjadi kaisar yang tidak sah dan dicurigai. Justin II adalah keponakan dari Justinian I yang menjadi kaisar sebelumnya. Justin II mengklaim dirinya ditunjuk oleh Justinian untuk menggantikan dirinya sebagai kaisar.
Pada awalnya, Justin II memiliki andil dalam kekaisaran. Namun banyak keputusannya yang menyebabkan perang dan pertumpahan darah. Mungkin kegagalan itu yang memicu timbulnya penyakit mental pada dirinya.
Justin II menghabisi sisa hidupnya dengan cara yang mengerikan. Ia pernah mencoba melemparkan dirinya dari jendela istana, menjerit, meraung, dan mengoceh. Justin II juga terkenal karena gigitannya yang menyakiti semua orang di istana. Pada hari-hari terakhir sebagai Kaisar yang maniak, para pelayan memerintahkan kelompok musik untuk bermain sepanjang waktu untuk menenangkan dirinya. (**)
Justin II (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)
Justin II (Sumber : wordpress.com, uniknya.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar